Kerinci memili banyak cerita yang berkaitan
dengan budaya khas kerinci yang kental, tempo dulu masyarakat kerinci menjung
tinggi budaya dan adat istiadat yang ada, cerita Puti Sitilara Juna salah satu
contoh budaya yang dimiliki kerinci, Siti Lara Juna adalah seorang gadis desa
yang tinggal di bawah bukit dan hutan taman nasional Kerinci Seblat, pada suatu
hari datag seorang pemuda yang sedang kemalam hingga pemuda ini memutuskan
untuk menginap di dusun yang sangat terpencil. Dalam perjalannya pemuda ini
bertemu dengan sebuah Baheung(bahasa Kerinci sama dengan pondok ladang), pemuda
ini pun menghampiri rumah tersebut dan mengetuk pintu tiga kali dan mengucapkan
asalamualaikum, terdengar didalam rumah seorang gadis menjawab salam tersebut
dengan suara lembut , ternyata gadis tersebut adalah Puti Lara Juna, pantun dan
sair pun terdengar antara keduanya,”Ae Puti Siti Lara Juna Puti kami numpang
singgah puti”, menjawab Puti,”Ae bujang kayo datang dari mano bujang”. Ae Puti
siti Lara Juna Puti kami numpah bumalam puti,.Menjawab Puti,’ae bujang kami dak
ado bujantan kalau kayo ndak bumalam, bumalam dateh pulasa(pulasa adalah bahasa
kerinci yang artinya teras rumah,.Itulah salah satu adat istiadat atau budaya yang dimiliki oleh kerinci, bagi
seorang pria yang ingin menginap di rumah wanita kalau tidak ada seorang
pria(kakak,bapak) di rumah maka tamupun diizinkan menginap tetapi di teras
rumah, tujuannya adalah supaya tidak menimbulkan fitnah di kalangan masyarakat
lain(roma hijau)
ini lagu dulu... masih ado kasetnyo idak.. kalo ado bulih info ke 081385930573
BalasHapus