Powered By Blogger

Jumat, 12 Juni 2015

PEMIKAT BURUNG

Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh yang di sekelilingnya terdapat hamparan luas hutan TNKS yang memiliki banyak spesies burung. Baik burung yang di lindunggi maupun burung yang hampir punah, Dilokasi inilah para pemikat burung mengambil burung dari Hutan dan untuk di bawa dan di jual ke pasar burung, Menurut data Hijau conservation ada sekitar kurang lebih 2500 orang yang bekerja sebagai pemikat burung di Kabupaten kerinci dan Kota Sungai Penuh, umumnya para pemikat mendapatkan hasil dari pikatanya berkisar kurang dari sepuluh ekor dalam sehari bahkan bisa lebih, dan hasil surfey Hijau Conservation dari sebanyak burung yang di tanggkap berasal dari Hutan TNKS (Pungut Mudik,Bukit Tapan,Masgo dan Renah Pemetik). Burung yang di tangap atau di pikatpun seperti Burung poksai Hitam, Poksai Kepala putih,Kucica daun, burung kuau, rangkong dan jenis-jenis lainnya. Dan umumnya burung burung itupun di jual ke luar daerah seperti Bukit Tinggi dan Jambi .Tugas berat untuk aktifis dan NGO dalam menyelesaikan masalah penangkapan dan penjualan burung yang ada di TNKS, kerja sama dan sosialisasi ini harus mencangkup semua pihak baik itu dari pihak TNKS,KSDA,Kepolisian, organisasi sosial,NGO dan masyarakat setempat.(Hijau conservation)

Senin, 08 Juni 2015

PENGHIJAUAN

                  Penghijauan adalah program tahunan yang dilakukan oleh HIJAU CLUB yang diikuti oleh seluruh anggotanya dengan tempat yang berbeda-beda mulai dari Kota Sungai Penuh sampai Kabupaten Kerinci, tercatat ada 20 kali HIJAU CLUB mengadakan kegiatan penghijauan, tujuan tida lain adalah untuk menambah cadangan air bersih, menguranggi tingkat erosi (longsor), mencegah banjir dan  sebagai penambah oksigen dan karbon yang berguna untuk umat manusia, disisi lain penghijauan juga untuk tempat bermain dan berbiak jenis-jenis burung.

  Dengan sukarela dan dengan ikhlas HIJAU CLUB lakukan kegiatan penghijauan tanpa ada perhatian dari pemerinta setempat, seharusnya pemerintah setempat lebih memperhatikan setiap tindakan dan perbuatan kecil yang di lakukan oleh HIJAU CLUB,

Minggu, 07 Juni 2015

Berharap pemimpin Kota Sungai Penuh Mendatang Memperhatikan HIJAU CLUB

      HIJAU CLUB, itu adalah panggilan akrab organisasi pecinta alam ini, organisasi yang berada di Kota Sungai Penuh. Keberadaan organisasi ini sangat membantu setiap program-program pemerintah kota Sungai Penuh, HC telah melakukan bermacam-macam kegiatan seprti, Penghijauan dalam rangka pencanangan Sungai Penuh Hijau yang bertempat Di Kumun Debai, Penghijau di Kantor Wali Kota, Bekerja sama dengan DIPERTABUNHUT Kota Sungai Penuh mengadakan Pembibitan yang bertempat di Desa Karya bakhti, mengadakan kegiatan Kali  bersih kota Sungai Penuh, Mengadakan kampanye lingkungan kepada sekolah yang ada di kota Sungai penuh dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Organisasi ini tidak begitu di dukung oleh pemerintah Kota Sungai penuh menurut Joko salah satu anggota muda Hijau Club mengatakan,"pemerintah seolah menutup mata tentang niat tulus anggota kami dalam berbuat untuk lingkungan,berharap untuk  pemimpin yang akan datang bisa lebih memperhatikan kami"(sambung)

Kamis, 04 Juni 2015

KAKATUA JAMBUL KUNING

           Salah satu pemicu maraknya perdagangan satwa liar di Indonesia adalah lemahnya penegakan hukum yang melindunggi satwa liar. Perdagangan satwa liar yang di lindunggi undang-undang terjadi dengan terbuka di sejumlah tempat.Sangat mudah menemukan satwa liar yang di lindunggi yang di jual di banyak pasar burung.
        Menurut Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya, Perdagangan dan kepemilikan satwa dilindunggi adalah dilarang (pasal 21). Pelanggar dari ketentuan tersebut dapat di kenakan pidana penjara 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 juta(pasal 40). Dengan demikian perdangangan satwa liar yang di lindunggi adalah sebuah tindakan kriminal.

POTENSI HUTAN ADAT HIANG KERINCI

Potensi Hutan adat Hiang, adalah salah satu hutan adat yang ada di kabupaten Kerinci, Hutan adat ini dapat di capai melalui Kota sungai Penuh dengan jarak tempuh lima belas menit dengan menggunakan kendaraan sepeda motor atau mobil. Hutan adat Hiang memiliki banyak potensi, mulai dari potensi wisata air terjun dan juga wisata mengamati burung, hasil surfey Lembaga Hijau conservation menemukan banyak jenis burung seperti poksai kepala putih, poksai hitam, bentet kelabu, elang bondol, elang hitam, enggang,rangkong, kucica biasa, kucica kampung, dan jenis-jenis kuntul seperti kuntul kerbau dan kuntul kerbau, jenis jenis pohon besarpun banyak di temui di Hutan adat ini seperti barneo, pulai, Pinus strain kerinci(tumbuhan endemik kerinci) , kayu embun dan masih banyak yang lainnya, di sekitar hutan adat kita di manjakan oleh pemandangan yang luar biasa tiupan angin seakan menggoda kita, keramahan petani, sawah yang hijau dan yang menarik yang bisa kita jumpai yaitu durian khas hiang yang rasanya luar biasa.(Roma.Hijau conservation)