Powered By Blogger

Jumat, 25 September 2015

Muhammad Fadel aktifis muda turun ke jalan

Muhamad fadel, aktifis muda turun kejalan untuk membagikan masker kepada pengguna jalan. Dengan panggilan akrab fadel, dia adalah pendiri sispala atau siswa pecinta alam SMK 1 Sungai Penuh atau SMEA ini sekarang fadel melanjutkan sekolah atau kuliah di Padang, dia sangat prihatin dengan kabut asap yang melanda Kota Sungai Penuh dan Kerinci.dengan di dukung penuh kerabat sebaya, neko,ari,hengki,anton ,portuna dan di dukung sepenuhnya oleh lembaga hijau conservation, aksi berbagi maskerpun sering di adakan, menurut fadel kegiatan ini penting di lakukan bukan untuk memperlihatkan keeksis suatu lembaga akan tetapi penting melihat penyakit yang akan di terima masyarakat kerinci ujarnya ,(dok hijau conservation)

Kamis, 24 September 2015

LHC turun kejalan Berbagi masker


Kerinci dan Kota Sungai Penuh di selimuti asap yang sangat tebal dengan jarak pandang 100 meter, membuat penguna jalan harus menghidupkan  lampu dan segera berhati-hati, kabut asap ini mungkin agak lama hilangnya karena belum ada tanda-tanda akan turun hujan. Perhatian dan keprihatinanpun terjadi, terbukti dengan turunnya Lembaga Hijau Conservation ke jalan untuk berbagi masker. Diharapkan akan berguna bagi pemakai jalan baik yang memaikai sepeda  motor maupun kendaraan lain, lebih 10 ribu masker di bagikan di tempat yang berbeda yaitu di bundaran lapangan merdeka sungai penuh dan jembatan Kerinduan kota Sungai Penuh, "menurut koordinatoor aksi ,Mohd Faddel, aksi berbagi masker ini sering di lakukan oleh LHC yaitu sebagai bentuk protes  kepada pemerintah yang kurang tanggap terhadap permasalah asap tersebut,"ujar fadel

Kamis, 03 September 2015

Hijau Conservation mengungkap beberapa fakta kekejaman dibalik perdagangan burung

       



Sebanyak 40 % satwa liar yang di perdagangkan mati akibat proses penangkapan alias akibat jerat yang di pasang yang sungguh sangat menyakitkan, pengangkutan yang tidak memadai, kandang sempit serta makanan yang kurang. untuk menangkap seekor burung penangkap akan memasang jerat atau perangkap di atas pohon yang tinggi. Burung yang terjeratpun akan meronta kesakitan kemudian jatuh, sehingga tidak heran jika sampai di pasar burung, brung hasil tangkapan banyak yang mati. hal ini terbukti oleh hasil surfey lembaga hijau conservation tentang perlakuan si pemikat burung terhadap hasil yang di tangkapnya, Menurut data yang dimiliki oleh lembaga hijau conservation terdapat sebanyak 5000 lebih para pemikat burung yang ada di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci,"menurut roma kalau 5000 orang tersebut menangkap satu ekor burung saja, alangkah banyak burung yang akan habis baik di perkampungan maupun di TNKS, menurutnya pihak terkait harus berperan aktif dalam permasalah penangkapan dan penjualan burung yang di lindunggi.(hijau conservation)