Disela-sela Forum Pemangku kepentingan Proyek kemakmuran hijau-Compact Indonesia di Jambi tanggal 30 s/d 31 oktober 2014 yang di hadiri oleh berbagai Kalangan Pemerintah seperti,Gubernur Jambi,Bupati Kerinci,Bupati Muaro Bunggo, Bupati tanjung jabung Timur dan kabupaten Merangin dan beberapa NGO yang ada di 4 kabupaten tersebut, Di Kerinci NGO yang hadir seperti AKAR, LAHAR, LTA dan HIJAU CONSERVATION, PERAK,Forum kepala Desa Kerinci, Forum Hutan Adat Kerinci dan pihak Pemerintah seperti Bapeda dan lain-lain Disela pidato dukungan Bupati Kerinci yang di wakili oleh Bapak Zainal Abidin,beliau menambahkan bahwa di kerinci pemerintah setempat telah Membuat usulan tentang pembuatan Rel Kereta Api sebagai pengganti Jalan Evakuasi yang membelah kawasan TNKS.
Kamis, 30 Oktober 2014
REL KERETA API USULAN KABUPATEN KERINCI
Kamis, 23 Oktober 2014
PERAN SERTA HIJAU CONSERVATION DALAM KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN KOTA SUNGAI PENUH
Sampah di
sekeliling kita adalah sebuah pemandangan yang luar biasa yang sering kita
jumpai di sekitar kita, pemandangan ini dapat kita temui di setiap sudut kota ini, mulai dari perkampungan,
perkotaan, di parit-parit dan termasuk di sungai, tumpukan sampah tersebut
menumpuk di karenakan kurang kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah. Di Kota Sungai
Penuh pemandangan itu pun tidak jauh berbeda di Kota- kota besar yang ada di Indonesia, itu bisa kit lihat dengan
mata terbuka. Namun kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai itu
tidaklah dari masyarakat sendiri namun upaya-upaya untuk membersihkan dan
mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat adalah Pemerinta setempat.
Hijau Conservation salah satu lembaga pemberdayaan masyarakat,pelestarian
sumber daya alam dan konservasi terus melakukan Kampanye Lingkungan termasuk
kampanye stop buang sampah sungai, kegiatan ini bertempat di Kota sungai penuh
dengan memberi pemahaman kepada pelajar dan masyarakat tentang bahaya yang di
timbulkan oleh tumpukan sampah di sungai dan kampanye bahaya penyakit yang juga
di timbulkan oleh sampah yang ada di lingkungan sekitar rumah kita. Kegiatan
ini di lakukan sendiri oleh lembaga hijau Conservation yang bertujuan untuk
membantu Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam mendapatkan lingkungan yang bersih,
sehat dan Indah dan harapan Lembaga Hijau Coservation program yang kami lakukan
dapat juga berguna untuk Kota Sungai Penuh Mendapatkan Adipura. Harapan
terakhir Pemerintah Kota Sungai Penuh dapat bekerja sama dengan Lembaga Hijau
conservation untuk menciptakan harapan-harapan terbaik untuk Lingkungan .
Senin, 20 Oktober 2014
STOP BERBURU RANGKONG ATAU ENGGANG
Rangkong adalah burung yang
berukuran sangat besar dengan warna Hitam atau coklat dan campuran putih.
Burung Rangkong dengan paruh panjang dan besar dan memiliki tanduk yang
menonjol di atas paruh yang memiliki warna yang mencolok, makan burung rangkong
ini adalah buah-buahan dan serangga. Burung rangkong biasanya terbang tinggi
dan hinggap di pohon-pohon yang besar
Bagi yang menemukan orang yang
berburu Burung ini mohon bantuannya untuk melaporkan kepada kepolisian dan
Polhut terdekat di tempat anda, atau di
KSDA yang terdekat.(Hijau Conservation)
Minggu, 19 Oktober 2014
AIR TERJUN MARA HIJAU, SUNGAI MINYAK, RENAH PEMETIK
Air Terjun ini terletak di Desa Lubuk tabun , Sungai minyak
Renah Pemetik yang yang berada di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
dengan jarak tempuh kendaraan bermotor dari Kota Sungai Penuh 3 jam perjalanan . Mara Hijau Itulah nama
air terjun tersebut,Mara yang artinya Muara dan hijau di ambil dari nama di sekeliling air terjun nampak tumbuhan hijau nama tersebut di buat oleh masyarakat setempat,aktifitas
pengunjung ramai apabila telah datang masa libur sekolah, masyarakat dan
pelajar meramaikan air terjun Mara Hijau ini untuk rekreasi. Tinggi air terjun ini lebih kurang 70 meter yang berbentuk kawah pada tempat terjunan airnya.
Kamis, 16 Oktober 2014
KERJA MULIA DI BALIK SAMPAH
Photo : kendararaan yang di gunakan pencari bahan bekas yang sederhana
Sampah membawa berkah itulah kata
yang pantas bagi pekerja pencari sampah atau barang-barang yang tidak terpakai
(pemulung). Mereka mencari nafkah dan menyambuang hidup dari mengais
sampah-sampah, memilah sampah-sampah dari tumpukan-tumpukan sampah yang kotor,
mereka tidak menghiraukan kotor dan berkumannya sampah tersebut, mereka tau
bahwa kuman ada di balik sampah yang mereka kais terebut, namun apa daya, demi
tuntutan hidup mereka harus mengerjakan semuanya.
Photo mengais sampah menggunakan karung
Untuk membersarkan anak-anak
mereka, untuk menyekolahkan anak-anak mereka mereka bersedia mengerjakan apa
pun.Disisi lain para pejabat dengan senangnya menghambur-hamburkan uang, mereka
tidak keberatan bila harus menghabiskan uang sebanyak mungkin dalam setiap
hari. Tidaklah seimbang dengan apa yang mereka lakukan tersebut, bagi pemulung
bukannya mereka malas bekerja atau malas mengenyam pendidikan di sekolah, akan
tetapi takdirlah yang membuat mereka seperti itu, sungguh pemandangan yang luar
biasa. Pekerja pencari sampah di Kota Sungai Penuh ini menjual pendapatannya
kepada penampung-penampung barang buruk yang ada di pasar kota sungai penuh
dengan per kilonya seharga 3000/kilo itu
terdiri dari sampah plastik dan besi-besi bekas.
Senin, 13 Oktober 2014
BERBAGI MASKER DALAM BENCANA ASAP KABUT
fhoto kabut asap di kota sungai penuh
Mata terasa pedih, napas terasa sesak
mengapa ? itu disebabkan pekatnya asap yang ada di sekitar kita, kabut asap
tersebut telah kita lihat selama ini tapi yang paling parah yaitu di bulan ini,
menunggu hujan yang akan datang di akhir bulan ini cukuplah lama bagi kita menikmati kabut asap
ini, untuk itu bagi masyarakat untuk tidak menambah asap baru seperti membakar
jerami setelah panen di sawah, membakar sampah yang di hasilkan oleh industri
rumahan, membakar lahan yang di pakai petani kebun atau ladang supaya mudah
membersihkan ladang mereka, serta menguranggi berpergian ke luar rumah yang
menggunakan kendaraan bermotor atau mobil dan selalu memakai masker, pengaman
atau penutup mulut dan hidung yang berpungsi untuk menguranggi kita menghisap
asap yang pekat tersebut dan menghidari kita terkena sesak napas, asma dan
infeksi pernapasan, Hijau conservation mengadakan aksi berbagi masker yang
bertempat di jalan raya depan kantor Lingkungan hidup hari senin tanggal 13
oktober2014 , sebanyak kurang lebih 400 lembar masker di bagi kepada penguna
jalan yang terdiri dari tukang ojek, ibu-ibu, bapak-bapak yang memakai motor
termasuk bagi pejalan kaki.
gambar pembagian masker kepada pengguna jalan oleh hijau conservation
Masker tersebut adalah bantuan dari salah satu
warga Sungai penuh, Dusun baru, Defitra Eka Jaya yang peduli kepada masyarakat
sungai Penuh dan peduli tentang bencana kabut asap yang melanda daerah Kota
Sungai penuh , lokasi pembagian masker yaitu simpang 3 sumur anyir yang bisa di
lewati oleh warga tanah kampung sekitarnya dan warga Hamparan Rawang. Kepudilian
terhadap masyarakat tersebut harusnya menjadi contoh untuk lembaga- lembaga
lain dan bukan hanya bisa berbicara di media sementara kerja tidak nyata, tidak
menggugat perusahaan atau HTI yang ada dalam masalah ini, kita harus mencari
jalan keluar tentang permasalahan kabut asap tersebut(ngaung hijau)
Langganan:
Postingan (Atom)